Pada tanggal 10 Maret 2025, Departemen casino online Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) mengumumkan perubahan signifikan pada aplikasi ponsel yang sebelumnya digunakan untuk pengajuan suaka, CBP One. Aplikasi ini kini dirombak dan diberi nama baru, CBP Home, dengan tujuan utama memfasilitasi «deportasi mandiri» bagi imigran yang berada di AS tanpa status hukum yang sah. citeturn0news3
Latar Belakang Perubahan
Pada hari pertama masa jabatannya, Presiden Donald Trump menghentikan penggunaan aplikasi CBP One yang sebelumnya digunakan untuk pengajuan suaka di perbatasan selatan AS. Kini, aplikasi tersebut diubah menjadi CBP Home yang dirancang untuk memfasilitasi «deportasi mandiri.» Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, menyatakan bahwa aplikasi ini menawarkan opsi bagi imigran tanpa dokumen untuk meninggalkan negara secara sukarela, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk kembali secara legal di masa depan. citeturn0news3
Fitur Utama CBP Home
CBP Home memungkinkan individu yang tinggal secara ilegal di Amerika Serikat untuk secara sukarela menyatakan niat mereka untuk meninggalkan negara tersebut. Fitur ini dirancang untuk mempermudah proses deportasi mandiri, memberikan alternatif bagi mereka yang ingin menghindari penangkapan dan penahanan oleh pihak berwenang. Menurut penjabat komisaris Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, Pete Flores, sistem ini merupakan bagian dari agenda Presiden Trump untuk mempromosikan deportasi mandiri sebagai strategi yang efektif dalam mengurangi jumlah imigran tanpa status legal. citeturn0news4
Kampanye Pendukung
Peluncuran CBP Home didukung oleh kampanye komprehensif senilai $200 juta yang bertujuan mendorong imigran tanpa dokumen untuk meninggalkan AS secara sukarela. Kampanye ini mencakup berbagai media dan saluran komunikasi untuk menjangkau komunitas imigran dan memberikan informasi tentang manfaat deportasi mandiri serta konsekuensi jika tetap tinggal tanpa status legal. citeturn0news3
Kritik dan Kekhawatiran
Meskipun pemerintah mempromosikan CBP Home sebagai alat yang mempermudah proses deportasi mandiri, aplikasi ini menghadapi kritik dari berbagai pihak. Laura Rivera dari Just Futures Law mengkhawatirkan potensi pelanggaran privasi dan kemungkinan penyalahgunaan data oleh pemerintah. Selain itu, aplikasi pendahulunya, CBP One, pernah disorot karena bias rasial dan masalah teknis, yang menyebabkan migran terdampar dan memicu keuntungan bagi kejahatan terorganisir di Meksiko. citeturn0news3
Efektivitas dan Respons Imigran
Efektivitas CBP Home dalam mendorong imigran tanpa dokumen untuk melakukan deportasi mandiri masih dipertanyakan. Banyak yang meragukan apakah imigran akan bersedia menggunakan aplikasi ini, mengingat kekhawatiran tentang privasi dan kemungkinan penegakan hukum yang lebih ketat. Selain itu, beberapa ahli, seperti Colleen Putzel-Kavanaugh dari Migration Policy Institute, mempertanyakan motif dan hasil potensial dari pendekatan baru ini. citeturn0news4
Dampak pada Kebijakan Imigrasi
Perubahan ini mencerminkan dorongan Presiden Trump untuk kontrol imigrasi yang lebih ketat dan menimbulkan ketakutan di kalangan komunitas imigran. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa aplikasi ini dapat melanggar hak privasi individu. Langkah ini juga sejalan dengan peningkatan penangkapan dan deportasi oleh ICE, penutupan akses suaka bagi pelintas ilegal, dan penegakan keamanan perbatasan yang ketat. Akibatnya, penyeberangan ilegal telah menurun secara signifikan, dengan penurunan penangkapan dan beberapa migran memilih untuk kembali. citeturn0news5
Kesimpulan
Perombakan aplikasi CBP One menjadi CBP Home oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menandai perubahan signifikan dalam pendekatan pemerintah terhadap imigrasi ilegal. Dengan memfasilitasi deportasi mandiri, pemerintah berharap dapat mengurangi jumlah imigran tanpa status legal di negara tersebut. Namun, efektivitas dan penerimaan aplikasi ini masih menjadi perdebatan, terutama di tengah kekhawatiran tentang privasi dan potensi penyalahgunaan data. Hanya waktu yang akan menunjukkan apakah CBP Home akan mencapai tujuan yang diharapkan atau menimbulkan tantangan baru dalam kebijakan imigrasi AS.